NASKAH DRAMA IMUNISASI
By : Teater Tebu SMANJA
Hallo,
Kali ini saya ingin membagikan contoh naskah drama yang berjudul "IMUNISASI". FYI drama ini pernah ditampilkan oleh Teater Tebu SMANJA pada pagelaran HUT SMANJA ke - 13 tahun 2014 yang lalu loh.
Adapun tujuan dibagikanya naskah drama ini adalah sebagai salah satu referensi pembuatan naskah drama yang baik dan benar serta untuk menunjukan eksistensi Teater Tebu SMANJA dengan karya-karya nya. Berikut naskah drama "IMUNISASI" :
IMUNISASI
Tema : Pendidikan &
Kesehatan
Tokoh : Jono, Topan,
Roni, Lekha, Tuti, Jamilah, Ibu guru & Suster
Suatu hari, akan
diadakan acara imunisasi mendadak di setiap kelas suatu sd. Karena acaranya
yang mendadak tentu menimbulkan reaksi yang beragam dari para siswa.
Sebelum acara di
beritahukan oleh bu guru, terlihat pagi-pagi sakali Jono tergesa-gesa masuk ke
dalam kelas dan menghampiri topan yang sedang membaca buku. Nampaknya sangat
serius.
Jono : “Eh eh eh, pan
pan pan, kamu pr matematikanya udah belum. (dengan nada tergesa-gesa)”
Topan : “Pr yang mana ?”
Jono : “Yang perkalian
itu loh. 1x1. Susah banget tau gak, dari semalem aku cariin jawabanya gak
ketemu, udah aku cari di buku, itrenet, kolong meja, got sampe di ujung langit tetep
aja gak ketemu. Mana gurunya serem banget lagi.”
Topan : “Sama Jon, aku
juga belum. Mending kita nunggu si Roni aja, mungkin dia udah.”
Jono : “Wah .. Jangan
bohong kamu pan, pasti kamu udah kan ? udah cepet sini buku kamu ! (sambil
merebut buku topan) ”
Topan : “Loh kok gitu,
siniin buku aku. Masalahnya itu bukan buku matematika Jon, tapi buku utang emak
aku”
Jono : “Asem, tapi
kenapa kamu bawa ke sekolah coba ? “
Topan : “Daripada baca
buku pelajaran, gak mudeng. Mending baca buku utang emak. Kan sama-sama ada angkanya”
Jono : “Jiaah ..”
Sedang asik-asiknya
mereka berbincang, di sisi lain terlihat Roni sedang cengar-cengir di depan
pintu. Kelihatanya sedang merencanakan sesuatu.
Roni : “Hmm .. ada Jono
sama Topan nih, kerjain ah (memegang kecoa sambil senyum jahat)”
Roni menghampiri mereka
berdua yang masih asik berbincang. Kemudian melempar seekor kecoa ke leher
Jono.
Jono : “Eh Roni ..
Akhirnya kamu datang juga”
Roni : “(melempar kecoa
ke leher Jono sambil senyum jahat)”
Jono : “Kyaaaaaaa ..
ini apaan ?! (sontak Jono kaget sambil melompat menubruk Topan)”
Topan : “Aduh .. biasa
aja dong, sakit tau”
Roni : “Ha ha ha ..
Rasain tuh ! ha ha ha”
Kemudian Lekha, Tuti
dan Jamilah mulai masuk ke dalam kelas, namun ada sesuatu yang membuat mereka
enggan untuk masuk ke dalam kelas, Padahal bel sekolah sudah berbunyi.
Lekha : “Cuy, lihat
tuh. Kelasnya masih rame, pasti belum ada gurunya.”
Tuti : “Bener juga yah.
Males banget deh kalau Cuma duduk di kelas nungguin gurunya dateng”
Lekha : “Hmm .. mending
ke kantin aja yuk. Aku deh yang traktir”
Jamilah : “entar juga
gurunya mau masuk kok. Sabar dikit lah (dengan nada membujuk)”
Tuti : “udahlah, kalo
kamu gak mau ikut, masuk aja tuh ke kelas (sambil buang muka)”
Jamilah : “Tapi kan ..
bel sekolah udah bunyi”
Lekha : “yuk tut, kita
ke kantin aja. Lagian woles aja kali (pergi ke kantin bersama Tuti)”
Jamilah pun masuk ke
dalam kelas dan kaget melihat Jono dan Topan yang jatuh tersungkur di lantai
lalu langsung menolongnya.
Jamilah : “(berlari
menghampiri Jono dan Topan) Eh Jono, Topan, kalian gak apa-apa ?”
Jono : “Yaelahh .. pake
nanya lagi, sakit tau”
Topan : “Iya Mil,
sakit. Eh tapi kok tumben kamu sendirian aja ?”
Jamilah : “iya nih ..
Lekha sama Tuti lagi ke kantin tuh. Eh Roni, kamu kok jahat banget sih. Gak
lucu tau”
Roni : “Terserah aku
dong .. masalah buat kamu ? enggak kan.”
Terlihat Ibu guru masuk
ke dalam kelas, dan seketika Jono dkk langsung bergegas duduk ke tempat
masing-masing.
Topan : “Eh ada Ibu
guru .. ayo cepat semuanya duduk”
Namun ada yang berbeda
hari ini, Ibu guru ditemani oleh seorang Suster. Mungkin akan ada imunisasi.
Jono : “Siap grakk ..
berdo’a di mulai (seketika kelas hening). Berdo’a selesai, beri salam”
ALL : “Assalamu’alaiqum
warahmatullahi wabarakatuh”
Ibu guru :
“Wa’alaiqumsalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi anak-anak. Selamat
pagi anak-anak”
ALL : “Selamat pagi Bu
guru”
Ibu guru : “Semuanya
sehat ?”
ALL : “Sehat Bu guru”
Ibu guru : “Nah, Ibu
absen dulu yah. Jamilah ?”
Jamilah : “Hadir bu ..”
Ibu guru : “Jono ?”
Jono : “Ada bu ..”
Ibu Guru : “Lekha ?”
Jono : “Sedang di
kantin bu ..”
Ibu guru : “Apa ! awas
aja yah kalau dia masuk Ibu remas remas muka dia. Ok kita lanjut Roni ?”
Roni : “Hadir bu guru
..”
Ibu guru : “Topan ?”
Topan : “Hadir ..”
Ibu guru : “Bagus. Tuti
?”
Jono : “ke kantin juga
bu”
Ibu guru : “ihhh ..
begini yah anak-anak, kalau teman kalian mengajak yang tidak baik, sebisa
mungkin harus kalian tolak. Jangan seperti si Tuti yang sukanya ikut-ikutan,
ngga banget deh. Jelas anak-anak ?”
ALL : “Jelas bu ..”
Roni : “bu .. ibu ..
saya mau tanya (sambil mengacungkan tangan)”
Ibu guru : “Iya mau
nanya apa Roni ?”
Roni : “Bu, kok ada
suster datang ke sini ? memangya mau ngapain ?”
Ibu guru : “Jadi, hari
ini mau ada imunisasi di sekolah kita.”
Sontak seisi kelas
menjadi gaduh membicarakan imunisasi ada yang senang, biasa aja sampai yang
takut pun ada, terutama si Jono.
Jono : “Yes !! berarti
pr nya gak jadi dong. Tapi, Waduh .. gawat nih, kalau tau gini mah lebih aku
gak berangkat tadi pagi, mending di rumah bantuin emak nyuci baju. Mana aku
takut lagi sama jarum suntik. Aduh gimana yah (tampak Jono cemas)”
Topan : “Ha ha ha itu
mah derita lo Jon”
Jono : “eh pan sombong
banget kamu, memangnya kamu nggak takut apa sama jarum suntik ?”
Topan : “emm ehhh .. bu
ibu (sambil mengacungkan tangan) boleh ke belakang nggak ?”
Ibu guru : “Tidak ! ibu
tau, kamu pasti mau kabur kan pan. Asal kalian tau saja yah imunisasi itu
adalah tindakan pencegahan suatu penyakit dengan cara memasukan cairan tertentu
yang bersifat antibodi ke dalam tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Jadi
ini juga untuk kebaikan kamu juga anak-anak, untuk itu kalian harus ikut
imunisasi”
Topan : “emm eehh iya
bu”
Jono : “ciee yang
dimarahin ciee”
Ibu guru : “udah diam
!”
Ditengah–tengah
penjelasan Ibu guru, terlihat Lekha dan Tuti masuk mengendap-endap ke dalam
kelas berharap tidak ketahuan oleh Ibu guru. Namun akhirnya ketahuan juga.
Lekha : “eh tut, di
dalam ada Ibu guru, gimana nih”
Tuti : “lebih baik kita
masuk aja, tapi diam-diam, jangan sampe ketahuan (sambil berbisik-bisik)”
Ibu guru : “Lekha,
Tuti, cepat sini kalian.”
Lekha : “Eh Ibu guru,
tau aja kalau kita di sini (sambil nyengir kuda)”
Tuti : “Waduh, gimana
ini kha, habis deh kita (berbisik ke arah Lekha)”
Ibu guru : “Ayo ngaku,
kalian habis darimana ?!”
Lekha : “Itu bu .. anu
.. mmm habis ke perpustakaan iyah bener habis ke perpustakaan”
Tuti : “Anu habis ke
mmm .. itu anu .. ke sana .. eh bukan”
( mereka berdua
berbicara secara bersamaan hingga membuat Ibu guru marah karena nya )
Ibu guru : “Cukup !
yang bicara salah satu aja, jangan semuanya. Lekha kamu berdua habis darimana
?!”
Lekha : “Itu bu mmm,
habis dari kantin”
Ibu guru : “Beraninya
yah kalian, masih kecil sudah hobi membolos. Apalagi kalian ini kan perempuan,
tidak pantas tau nggak. Ibu sebagai seorang perempuan merasa malu atas kelakuan
kalian”
Roni : “Hukum aja bu ..
biar tau rasa dia”
Jamilah : “Eh jangan
dong, kasian mereka kalau di hukum. Mereka bolos ke kantin kan mungkin karena
mereka lapar belum makan 3 hari, lihat aja mukanya, ngenes banget kan”
Roni : “Ha ha ha, bisa
aja kamu Mil”
Lekha : “Eh Roni diam
kamu ! lagian apaan sih kamu Mil, pake sok ngebelain kita (dengan nada marah)”
Tuti : “Pake ngejek
kita lagi”
Ibu guru : “Udah
semuanya diam ! Lekha, Tuti, kalian berdiri di sini sampe acaranya selesai
titik ! dan ngga boleh ada yang ribut lagi. Ok, sekarang penjelasan tentang
imunisasi akan dilanjutkan oleh mba suster. Monggo mba”
Suster : “Thank you bu.
Saya di sini akan melanjutkan penjelasan tentang imunisasi yang sebelumnya
telah di sampaikan oleh Ibu guru kalian ....”
Roni : “(menyela
pembicaraan suster) yaelah, cepetan langsung aja bu. Jangan kelamaan”
Ibu guru : “Roni
!!(sambil membentak meja)
Roni : “Iya bu maaf bu”
Suster : “Baiklah, jadi
imunisasi itu sangat penting bagi anak seusia kalian. Kenapa ? karena usia
kalian ini rentan terhadap serangan penyakit. Dengan kalian diimunisasi, kalian
akan terhindar dari berbagai macam penyakit selain itu, imunisasi juga dapat
menjadi antibodi untuk tubuh kalian hingga kalian dewasa. Menjadikan kalian
sehat, kuat dan tahan lama, he he. Contohnya lihat badan Ibu guru kalian, subur
banget kan. Pasti dulunya dia rajin imunisasi”
Ibu guru : “Thank you
ibu, biarpun subur gini tapi tetap seksi kan (sambil berpose). Okeh dimulai
imunisasinya suster ?”
Suster : “kapan bu ?”
Ibu guru : “Entar waktu
lebaran haji, terus kita suntikin tuh sapi yang mau di sembelih. Ya sekarang
lah suster !”
Suster : “He he, iya
maaf bu”
Ibu guru : “Ibu panggil
sesuai absen yah. Ok, yang pertama Jamilah. Maju ke depan”
Jamilah : “baik bu.
(berjalan ke depan)
Suster : “Ini nggak
sakit kok kayak digigit serigala, eh maksud ibu semut (sambil menyuntikan jarum
suntik) nah, udah. Silahkan kembali ke tempat kamu”
Ibu guru : “Jono,
giliran kamu”
Jono : “Waduh .. gimana
ini, apa saya lari aja yah. (Jono pun lari mencoba kabur keluar kelas, namun
langsung dihadang oleh Lekha yang sedang berdiri di dekat pintu)
Lekha : “Hayoo .. mau
kamu, woy ayo tangkep si Jono (berteriak memanggil teman-temanya) cepetan”
Karena tidak berhasil
keluar dari kelas, akhirnya Jono berlari mengitari kelas untuk menghindari
tangkapan teman-temanya itu.
Jono : “Nggak pokoknya
Jono nggak mau di suntik”
Suster : “Eh Jono sini
cepetan, Cuma sebentar aja kok”
Jono : “Nggak, Nggak
mau (sambil menghindari tangkapan teman-tamanya)”
Namun apa daya, Jono
tersudut dan akhirnya ia pun berhasil tertangkap oleh teman-temanya,
dipeganginya dengan sangat kuat hingga Jono tak mampu berkutik lagi.
Topan : “Nah, akhirnya
ketangkap juga kamu Jon”
Roni : “Ha ha kamu gak
bisa apa-apa lagi”
Dengan cepat Suster
manghampiri Jono dan langsung menusukan suntikanya ke dalam lengan Jono.
Suster : “Cup cup diam
dulu yah (sambil menusukan suntikanya) nggak sakit kan ?”
Jono : “Aaaa .. Ohh Tidaaakk
.. mmm nggak sakit juga sih”
Topan : “itu mah
kamunya aja yang lebay”
Jono : “Tapi itu, ihh.
Cepet buang jarum suntiknya !”
Akhirnya suasana di
dalam kelas kembali seperti semula dan Ibu guru serta Suster melanjutkan proses
imunisasi nya.
Ibu guru : “Selanjutnya
kamu Lekha”
Suster : “(menyuntikan
jarum suntik) iya bagus, sudah”
Ibu guru : “Eh Lekha
sama kamu Tuti nanti pulang sekolah masuk ke ruangan ibu, udah kalian duduk aja
deh (mereka duduk di meja masing-masing). Kemudian Roni ayo maju”
Roni : “Imunisasi kaya
gini mah kecil. Masa gini aja takut, ya gak Jon ? (ejeknya dengan nada
sombong)”
Jono : “(buang muka)”
Suster : “(menyuntikan
jarum suntik) nah, silahkan duduk”
Ibu guru : “Selanjutnya
kamu Topan”
Topan : “Siap bu”
Suster : “(menyuntikan
jarum suntik) kalau gini kan enak, siswanya tertib. Udah kamu duduk”
Ibu guru : “Nah yang
terakhir, Tuti”
Tuti : “(maju ke
depan)”
Suster : “(menyuntikan
jarum suntik) udah duduk.
Ibu guru : “Terima
kasih yah anak-anak, walaupun tadi sempat ribut, tapi kalian masih mau
menghargai saya dan mba Suster. Ibu jadi terharu deh. Dan jangan lupa yah,
tetap jaga kesehatan kalian”
Teeeet ..Teeeet ..
Teeeet .. Teeeet
* bel sekolah berbunyi
Ibu guru : “Nah karena
hari ini ada imunisasi jadinya pulang cepat deh”
ALL : “Horee !!”
Ibu guru : “Jono, ayo cepat
pimpin do’a”
Jono : “Siap Grakk ..
Berdo’a dimulai ! (hening) berdo’a selesai ! beri salam”
ALL : “Assalamu’alaiqum
warahmatullahi wabarakatuh”
Ibu guru :
“Wa’alaiqumsalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati di jalan yah”
Meraka pun pulang ke
rumah masing-masing dengan hati lega karena telah diimunisasi. Dan akhirnya
mereka tau, begitu banyak manfaat dari imunisasi itu, selain untuk mencegah
datang nya berbagai macam penyakit, imunisasi juga dapat menjamin kesehatan
kita di masa yang akan datang.
END
Komentar