Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Mendalami Stoikism Kok Malah Makin Dekat Dengan Nihilism?

 Stoikism atau stoa kembali populer belakangan ini. Nilai-nilai filosofis dari stoa dianggap sangat versatile untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun nyatanya, beberapa orang yang awam dengan filosofi tersebut justru terjebak menjadi seorang nihilist, menjalankan nilai stoik dengan sporadis. Contohnya ya aku sendiri. Rasanya baru kemarin aku mengenal berbagai tuah dari om Zeno, filsuf Yunani yang mencetuskan stoikism ini. Beliau begitu damai menghadapi hidup dengan mengesampingkan berbagai hal yang tak pasti. Kekuasaan, kekayaan, popularitas, hingga beberapa hal yang dilandasi nafsu duniawi menjadi concern yang harus diwaspadai. Ia menyebutnya sebagai nilai-nilai eksternal. Sementara itu, perasaan hingga gejolak emosi yang datang dari dalam diri dapat diregulasi sedemikian rupa agar tidak merugikan diri sendiri. Zeno menjelaskan bahwa emosi dan akal pribadi menjadi suatu poin penting yang dapat dikendalikan. Poin tersebut didefinisikan sebagai nilai-nilai internal. oiy...